Pada suatu masa yang tak lama dahulu saya bukan orang yang sabar, yang fosbir nafsak.
tahukah kamu orang yang bersabar dengan diri mereka?
-merekalah insan yang tidak hanya bersabar dengan hatinya
dengan menjadikan bencinya dan cintanya hanya kerana Allah, namun
-mereka adalah insan yang berusaha bersabar dari kekacauan tangan mereka
yang menyakitkan fizikal dan pancaindera
-mereka berusaha bersabar dari guruh hentakan kaki mereka
-mereka bersabar dari kelancangan mulut mereka
-mereka bersabar dari dengusan nafas mereka
-mereka bersusah bersabar dari jelingan tajam mata mereka yang secara sembunyi-sembunyi
-mereka bersabar dengan tetap menatap muka dengan redup dan keramahan dan tidak membatu..
Subhanallah.. Allahummarzuqna..
bila sering menilai sesuatu tidak pada timbangan al haq, natijahnya pasti akan melulu mengikut al hawa.
sebab itu banyak kesombongan dan kerosakan berlaku disekeliling akibat 'tangan' sendiri..
so, tambahlah kesabaranmu dengan kesabaran yang baik.. ^^
pengalaman dan peristiwa menjadikan kita lebih memahami nilai sebenar kata-kata hikmah yang didengar..
menjadi tarbiyah buat sentiasa memperbaiki diri..
benar-benar menguji sampai bila baru kita bisa mengatasi kelemahan diri tersebut justeru melangkah jauh meninggalkan jahiliah yang masih bersarang..
lalu dengan laju baru kita layak dan bisa menasihati yang lainnya agar berbuat dengan usaha terbaik mereka pula kerana kita juga telah berjaya dengan cara kita..
manusia makhluk sosial..
bersabarlah kalian dalam bergaul itu lebih baik dari muslim yang tidak mahu bargaul dan tidak bersabar dengan perbuatan dia disakiti.. tingkatkanlah kesabaranmu.
dan, ini hadiah terbaru:
Dari Abu Mas’ud katanya: Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam memegang bahu kami sebelum shalat sambil berkata: ‘Luruskan barisanmu, jangan bengkok-bengkok. Karena barisan(shaf) yang bengkok niscaya akan menyebabkan hatimu berpecah-pecah.Orang yang dewasa yang cerdik dan pandai hendaklah berdiri dekat di belakangku, kemudian yang pandai dan seterusnya.’ [HR. Muslim]
percayalah, kerana para sahabat dahulu juga manusia biasa.. namun mereka boleh berubah menjadi luar biasa!
~Syafakillah for the hearts that will be the based of their own houses~
Allahu'alam